Sejarah // catatan sejarah bangsa Indonesia |
Ejang Hadian Ridwan @ Rabu, 14 Maret 2012 | 23:14 WIB
TEORI PERANG BUBAT ANALISA KITAB KIDUNG SUNDA Created by Ejang Hadian Ridwan Kalau asumsinya perang dilapangan luas Bubat atau yang sering disebut “Perang Bubat” antara Kerajaan Majapahit dengan Kerajaan Sunda Galuh ini benar-benar terjadi, ada sebuah informasi penting sebenarnya dari Kitab Kidung Sunda kalau kita analisia yang kitab ini merupakan salah satu sumber referensi penguat adanya perang Bubat selain Kitab Pararaton, walau Kitab resmi kerajaan Majapahit yaitu Kitab Negarakertagama, yang sama sekali tidak menyinggung peristiwa besar itu. Selain informasi-informasi seperti hal-hal yang mustahil, tidak masuk logika dan berbau mistis, seperti petikan ini "Maka beliau (red-Gajah Mada) mengenakan segala upakara (perlengkapan) upacara dan melakukan yoga samadi. Setelah itu beliau menghilang (moksa) tak terlihat menuju ketiadaan (niskala)”, ada informasi penting lainnya yang dimuat dalam kitab Kidung Sunda ini, coba perhatikan petikan berikut ini: Petikan kitab Kidung Sunda (terjemahan) Pupuh I : “ Maka Madhu kembali ke Majapahit membawa surat balasan raja Sunda dan memberi tahu kedatangan mereka. Tak lama kemudian mereka bertolak disertai banyak sekali iringan. Ada dua ratus kapal kecil dan jumlah totalnya adalah 2.000 kapal, berikut kapal-kapal kecil. Kapal jung. Ada kemungkinan rombongan orang Sunda menaiki kapal semacam ini. Namun ketika mereka naik kapal, terlihatlah pratanda buruk. Kapal yang dinaiki Raja, Ratu dan Putri Sunda adalah sebuah “jung Tatar (Mongolia/Cina) seperti banyak dipakai semenjak perang Wijaya.” (bait 1. 43a.)”. Informasi penting yang diperoleh dari dari petikan Kitab Kidung Sunda diatas salah satunya yaitu mengenai jumlah armada rombongan dari Kerajaan Sunda Galuh, yang terdiri dari 200 buah kapal ukuran kecil, jumlah total armada itu sekitar 2.000-an buah perahu terdiri jumlah kapal dalam ukuran besar ditambah 200 kapal dalam ukuran kecil. baca selengkapnya : http://menguaktabirnusantara.blogspot.com |
Ejang Hadian Ridwan @ Rabu, 14 Maret 2012 | 23:16 WIB
TEORI PERANG BUBAT ANALISA KITAB KIDUNG SUNDA Created by Ejang Hadian Ridwan Kalau asumsinya perang dilapangan luas Bubat atau yang sering disebut “Perang Bubat” antara Kerajaan Majapahit dengan Kerajaan Sunda Galuh ini benar-benar terjadi, ada sebuah informasi penting sebenarnya dari Kitab Kidung Sunda kalau kita analisia yang kitab ini merupakan salah satu sumber referensi penguat adanya perang Bubat selain Kitab Pararaton, walau Kitab resmi kerajaan Majapahit yaitu Kitab Negarakertagama, yang sama sekali tidak menyinggung peristiwa besar itu. Selain informasi-informasi seperti hal-hal yang mustahil, tidak masuk logika dan berbau mistis, seperti petikan ini "Maka beliau (red-Gajah Mada) mengenakan segala upakara (perlengkapan) upacara dan melakukan yoga samadi. Setelah itu beliau menghilang (moksa) tak terlihat menuju ketiadaan (niskala)”, ada informasi penting lainnya yang dimuat dalam kitab Kidung Sunda ini, coba perhatikan petikan berikut ini: Petikan kitab Kidung Sunda (terjemahan) Pupuh I : “ Maka Madhu kembali ke Majapahit membawa surat balasan raja Sunda dan memberi tahu kedatangan mereka. Tak lama kemudian mereka bertolak disertai banyak sekali iringan. Ada dua ratus kapal kecil dan jumlah totalnya adalah 2.000 kapal, berikut kapal-kapal kecil. Kapal jung. Ada kemungkinan rombongan orang Sunda menaiki kapal semacam ini. Namun ketika mereka naik kapal, terlihatlah pratanda buruk. Kapal yang dinaiki Raja, Ratu dan Putri Sunda adalah sebuah “jung Tatar (Mongolia/Cina) seperti banyak dipakai semenjak perang Wijaya.” (bait 1. 43a.)”. Informasi penting yang diperoleh dari dari petikan Kitab Kidung Sunda diatas salah satunya yaitu mengenai jumlah armada rombongan dari Kerajaan Sunda Galuh, yang terdiri dari 200 buah kapal ukuran kecil, jumlah total armada itu sekitar 2.000-an buah perahu terdiri jumlah kapal dalam ukuran besar ditambah 200 kapal dalam ukuran kecil. baca selangkapnya : http://menguaktabirsejarah.blogspot.com |